(Hasil temuan di warnet hehehe....)
Akhir-akhir ini saya sering berpikir untuk melakukan suatu bisnis yang mampu mendatangkan tambahan penghasilan sekaligus menjadi 'ladang' di hari tua kelak. Macam-macam bisnis sering terlintas di kepala. Mulai dari punya Event Organizer atau Wedding Organizer sendiri, punya Souvenir Shop di kampung halaman, Barber Shop atau punya Coffee Shop, Indomart atau Alfamart (waralaba gitu deh) dan lain-lain. Pikiran semacam itu tidak pernah saya patahkan. Malah terus saya pelihara walaupun tidak atau belum pernah berusaha serius untuk memulainya.



Tanpa sengaja, beberapa waktu lalu, saya menemukan sebuah tulisan dari seseorang yang masih tertinggal di komputer yang akan saya gunakan, di sebuah warnet. Artikel itu menarik sekali. Judulnya "Memulai Usaha di Indonesia". Saya baca artikel itu dan saya kaget dengan tulisan yang saya baca. Ternyata ada 12 tahap yang harus dilalui agar sebuah bisnis bisa terdaftar dan bisa diakui secara legal.
"... diantaranya mendaftarkan perusahaan ke Departemen



Untuk melakukan 12 tahap prosedur yang teklah dijelaskan di atas tadi, menurut penelitian yang dilakukan oleh Worl Bank, adalah....... Seratus Lima Puluh Satu alias 151 hari (waktu kalender).

Data selengkapnya begini :
Australia 2 hari
Singapura 6 hari
Hongkong 11 hari
Malaysia 22 hari
Korea 30 hari
Thailand 33 hari
Philipina 48 hari
China 48 hari
Taiwan 48 hari
Vietnam 50 hari
Kamboja 92 hari
Timor Leste 98 hari
Indonesia 151 hari
Laos 192 hari
Tapi, masih menurut tulisan tak sengaja terbaca dan menggugah itu, LPEM UI memiliki temuan penelitian yang berbeda dengan World Bank. Menurut LPEM UI, waktu yang diperlukan untuk untuk memperoleh ijin usaha di Indonesia adalah 80 hari kalender atau 57 hari kerja. Kalaupun survey LPEM UI ini benar, tetap saja masih lebih lama dibanding di negara ASEAN lain.

Australia memang paling TOP lah, 2 hari saja. Hebat.
Sekalipun temuan itu mengernyitkan dahi cukup lama, dan membuat kerut-kerut di jidat semakin bertambah tegas, tapi niat saya tidak akan surut untuk melakukan bisnis untuk menambah pendapatan. Bukankah sudah tidak musim ketika seseorang masih menganut paham Single Income? Hayo, berbisnis....
6 comments:
alow rinto pa kabar....
wah pada kenyataannya gak seperti itu kok. kenapa kita mesti ribut dengan bentuk wadah usaha kita kalo usaha kita belum jalan khan. padahal adanya wadah akan membawa konsekwensi berupa "pengeluaran"
Pengalaman sih jalankan dulu usaha yang dirintis bentuk dan wadah bisa di urus belakangan disaat usaha kita sudah bisa mnghidupinya dan disaat wadah itu diperlukan.
so hanya perlu "keberanian" buat memulainya
It takes guts and determination to begin :), kemaren say adenger berita di BBC Radio - Africa dan disana ada beberapa wawancara ttg buka usaha di DRC - Dem. Republic of Congo.
Banyak pengusaha asing bilang: "Africa is high-risk, but also high return..."
Kalau pepatah india juga sering mengatakan: " No pain no gain, dude!" :D, hehehe pepatah India atau Jawa yah?
Ohya, saya udah pindah warung nih!..salam hangat dari negeri si bau kelek!
Sam,
Alhamdulillah kabar baik. Hope u 2.
SETUJU Sam, harus punya keberanian untuk memulai. Pantang menyerah. Bangsa Indo juga pada pintar2 dan banyak akal untuk mempersingkat urusan khan? hehhe.... Pokoke, saya mau belajar deh dari SUHU Sam ini. Nuhun ya Kang :)
Luigi,
High risk also high return.... hm, macam doa waktu Bush ke Bogor kemaren dong? Walau banyak biaya keluar dan banyak yang dirugikan, tapi dia tetap nongol juga. ya sudah, doakan saja semoga high return. Amin.
Kalau no pain no gain, saya denger waktu pertama masuk gym hehehe.... bahasa apa itu ya?
Warung baru negeri bau kelek makin asyik kok. Salut salut !!!
Landy,
Mau bisnis apa? Barbershop? Tiap bulan orang cukur rambut. Pastinya perlu barber khan? Dan kira yang punya bisnis bisa cukur gratis hehehe... kapan mau dimulai? Yiuk!
lho...kok ilang shoutboxnya, skinnya ganti pula...
(kerenan ya kmaren kayaknya)
hayo hyao...skrg cerita dongengmu yg di mall itu hayo....
deltakirana,
Dongeng yg di mall gak bisa dimasukin ke blog....
pamali, hehehe
Iya nih, pengen bikin bagus tampulan blog. Minta tolong saha euy?
Post a Comment