Sunday, January 21, 2007

Olahraga Bareng Andy Roddick & Mario Ancic



Weekend kemaren saya sempatkan lagi berolahraga di Fitness First Plasa Semanggi, setelah hampir 15 hari tidak sempat berolahraga. Biasanya, treadmill menjadi pilihan pertama saya untuk pemanasan dan melatih cardio. Paling lama 30 menit dengan pembakaran kalori sebanyak 350 kcal, lebih kurang.

Tapi weekend kemaren, sangat istimewa. Sambil menyaksikan babak ke 4 Australian Open, antara unggulan ke 9, Mario Ancic, melawan unggulan ke 6, Andy Roddick, tanpa terasa saya melakukan treadmill selama 1 jam 30 menit. Pembakaran kalori sebanyak 700 kcal, dan jarak sudah 7,46 km. Kaki sudah mulai pegel, saya juga sudah mulai bosan berjalan kaki, tapi pertandingan Andy Roddick vs Mario Ancic masih belum selesai. Saya memutuskan pindah ke latihan ke sepeda statis. Di sana saya menyaksikan pertandingan set ke 5 yang sangat menentukan siapa yang berhak melaju ke babak semifinal. Lebih kurang 40-an menit bermain sepeda, saya membakar kalori tambahan lagi sebanyak 250 kcal. Jarak tempuh waktu main sepeda mencapai 7 km lebih dikit. Wah, saya memecahkan rekor saya sendiri dengan berolahraga paling lama, jarak paling jauh dan pembakaran kalori paling banyak. Terima kasih untuk 2 bintang tenis Andy Roddick dan Mario Ancic hehehe...

Masa kecil saya termasuk jarang berolahraga. Waktu SD hanya Senam Kesegaran Jasmiani (SKJ) saja, seperti umumnya sekolah-sekolah di jaman itu. Sesekali main pingpong dan sepatu roda dengan teman-teman tetangga. SMP saya sering main volley di tanah kosong sebelah rumah. SMA dan kuliah termasuk aktif menjadi team basket dan sering melakukan pertandingan ke luar kota.

Setelah bekerja, saya mulai beralih ke tenis. Alasannya sederhana saja. Kalau basket harus rame-rame mainnya. Tenis cukup ber 2 saja. Kalau gak ada teman, toh ball boy juga bisa dijadikan partner. Alasan selanjutnya adalah faktor U alias Uban.. eh umur :) Maksudnya begini, bahwa banyak orang yang masih bermain tenis di usia 50an.

Saya sempat bermain tenis di lapangan Hotel Indonesia, cukup rutin, bersama Iwan, Rio dan Pram. Gak sekedar bermain, kami bahkan sampai pakai pelatih. Tapi sayangnya, tidak berapa lama lapangan di HI itu dibongkar dan kami juga mulai jarang berlatih.

Lalu saya mulai ikutan fitness. Sudah cukup lama sebenarnya. Banyak teman-teman yang berkomentar,"Wah, udah six packs dong?" atau "Kok gak berubah badannya?" atau kementar-komentar lainnya. Bagi saya, berolahraga bukanlah untuk membentuk tubuh agar indah sempurna seperti seorang model atau binaraga, barangkali. Berolahraga, apapun itu, adalah kegiatan untuk tetap bugar dan sehat. Jika kemudian ototnya terbentuk, perutnya rata, dan sebagainya, itu adalah bonus karena rajin berlatih. Jadi, olahraga itu wajib. Kudu. Harus.

3 comments:

Anonymous said...

enak klo di peluk darin

dodY said...

gak perlu pusing mikirin six-pack!

yang penting badan sehat, bugar dan sehat. this will lead to a happier life. itu justru yang lebih penting.

doohh.. sok kasih ceramah niy gw. padahal gw sendiri juga paling males kalo suruh olahraga.

paling asik sebenernya olah raga ranjang. hehehe... itu tuh! olahraga paling menyenangkan itu! jangan salah lho yah! kalori yg terbakar cukup banyak.

masalahnya? sapa partner olahraganya? fufufufu... elemen fundamental tapi sering kali keberadaannya dipertanyakan :(

Rinto said...

uli, kok tau enak? Pernah gitu? Huahahaha.... soka pake nanya yak!

dody, hush! Itu bukan olahraga. Kalori yang terbakar emang banyak, tapi tetap bukan olahraga.Jangan salah kaprah gitu.
Doh, membayangkan saja udah 'membakar kalori' hihihi....