Polisi Jadi Mainan, Polisi Juga Suka Main-main.
Paling males kalo tiba-tiba diberhentikan polisi di jalan. Seringnya nyari-nyari kesalahan. Giliran emang lagi salah beneran, di kepala yang ada adalah gimana caranya supaya bisa "damai".... Iya gak? Jadi jangan heran kalau rekan-rekan dari advertising agency sekarang lagi demen ngerjain polisi. Polisi dijadiin mainan yang bisa bikin ketawa. Liat aja iklan rokok yang "Taat kalau ada yang liat" sama " Hati-hati, ada polisi (lagi) tidur".
Waktu masih kuliah dulu di Semarang, saya distop polisi dengan alasan melanggar lampu merah. Padahal lampu masih belum merah, masih kuning. SIM C saya ditahan dan disuruh ambil di kantor polisi yang dekat pasar peterongan. Sore harinya, saya hanya bertemu dengan beberapa polisi wanita (Polwan). Cantik sih, wanita asli..... tapi tetap polisi. Ciut nyali saya. Mungkin karena mereka juga sudah lelah seharian, para Polwan itu gak sangar. Malah ngajak saya bercanda. Ujung-ujungnya saya terintimidasi. Dilecehkan. Mereka mencubit saya, lengan dan pipi. Aduh......
Waktu masih kuliah dulu di Semarang, saya distop polisi dengan alasan melanggar lampu merah. Padahal lampu masih belum merah, masih kuning. SIM C saya ditahan dan disuruh ambil di kantor polisi yang dekat pasar peterongan. Sore harinya, saya hanya bertemu dengan beberapa polisi wanita (Polwan). Cantik sih, wanita asli..... tapi tetap polisi. Ciut nyali saya. Mungkin karena mereka juga sudah lelah seharian, para Polwan itu gak sangar. Malah ngajak saya bercanda. Ujung-ujungnya saya terintimidasi. Dilecehkan. Mereka mencubit saya, lengan dan pipi. Aduh......
Lain cerita teman saya. Entah kasusnya apa, yang pasti dia disuruh nyanyi di kantor polisi.
Beda lagi dengan teman kantor saya yang lama. Namanya Alex. Setiap hari naik motor dan sering pulang malam ke rumahnya di daerah Pamulang. Suatu malam, ada razia. Semua sepeda motor disuruh berhenti, termasuk Alex. SIM, STNK, helm, lampu, spion, semuanya aman. Beres dong, harusnya. Eh, polisi nyuruh Alex buka tas. Ada kepingan cakram padat, alias VCD. Sebetulya itu Blue Film, tapi Alex ngeles. Dia bilang isinya lagu-lagu karena dia anak band. Bodohnya, polisi percaya aja. Dalam tas Alex juga ditemukan obat. Polisi membentak "Kamu pemakai ya?". Alex tertawa dalam hati, itu khan Enervon C yang dikeluarin dari botol karena botolnya khan lumayan berat.
Polisi yang menggeledah Alex gak berhenti. Tas pinggang Alex juga dibongkar. Ditemukan sekotak kartu remi. "Kamu main judi?" polisi nanya lagi seraya nakut-nakutin. Alex jujur bilang bahwa dia adalah magician alias pemain sulap dan kartu adalah salah satu alatnya.
"Emang kamu bisa?" Polisi masih nada sok galak.
"Bisa pak. Kalau boleh, saya praktekin sekarang," lanjut Alex.
Alex memainkan trik kedua. Sukses. Polisinya gembira.
Alex memainkan trik selanjutnya. Hebat. Polisi mulai memanggil teman-temannya.
"Woi... ada yang jago main sulap nih."
Alex memainkan trik demi trik. Razia di daerah Pamulang itu berhenti. Selesai. Motor-motor tak lagi diberhentikan.
Sekarang Alex bersahabat dengan polisi-polisi itu. Tanpa helm pun, Alex dapat berkendaraan dengan aman. Alex janji mau memperkenalkan kami kepada polis itu. Siapa tau, kami juga bisa aman di jalan hehehe....