Monday, February 19, 2007

Rindu Serindu Rindunya

Tadi pagi, di jalan menuju ke kantor, saya membaca tulisan "salam cinta dalam angan". Entah siapa yang menulis dan entah apa maksudnya. Serba tidak jelas. Begitu rindukah si penulis kepada seseorang sehingga menitipkan salam cinta dalam angannya? Tapi, rindu itu apa sih?

Saya pernah, bahkan sering merasakan rindu terhadap seseorang. Pastinya orang-orang yang saya cintai. Bisa jadi Ibu saya, Ayah saya, kakak-kakak, adik, keponakan dan tentu saja kekasih hati saya.

Jika rindu itu tiba dan hinggap di hati, tentu ada upaya untuk melenyapkannya. Rindu harus dilenyapkan, diobati, dihilangkan, karena rindu itu merusak. Konon begitu. Upayanya antara lain telepon, kirim sms, kirim email, atau surat. Kadang tidak tuntas, tidak berhasil hilang dari hati. Rindu sering menempel kuat, layaknya power glue. Lengket dan bikin risih, menganggu. Kok bisa begitu ya?

Lalu saya berpikir, siapa yang saat ini saya rindukan dan belum bisa hilang dan lepas dari hati ini? Terlintas adalah adik Ibu saya yang terkecil, yang biasa saya sapa dengan Ndetek Eli. Ndetek adalah singkatan Mande Ketek, berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya Tante Kecil atau Bu Lik dalam bahasa Jawa.

Saya terlahir dari Ayah dan Ibu yang bekerja, sehingga waktu kecil, Ndetek Eli inilah yang mengasuh, menjaga, mendampingi saya. Tentunya banyak sekali cerita dan jasa beliau dalam pembentukan karakter dan kepribadian saya. Mungkin, hobby menyanyi juga menular dari beliau yang senang bersenandung sambil memasak, menyuapkan kami (saya, adik saya dan anak beliau sendiri) atau kegiatan lainnya.

Kalau memang rindu, kenapa tidak datang saja bertemu beliau yang saat ini tinggal di Bekasi? Gak jauh khan? Telepon juga bisa. Sms juga gak susah khan?

Baru saya menyadari, rindu itu bukanlah sekedar perasaan ingin bertemu. Rindu itu adalah perasaan ingin menunjukkan rasa cinta. Jika tidak ada cinta, rindu juga tidak akan ada.

Ya... ya... ya....
Jaman muda dulu, ketika masih cinta-cintaan monyet (catt: sama orang lho, bukan sama monyet) saya dan cintaan saya sering mengumbar kata rindu atau kangen. Padahal beberapa jam sebelumnya juga ketemu. Tapi sekarang, karena sudah tidak cinta lagi, walau udah gak bertemu bertahun-tahun, saya gak kangen tuh. Gak ada rindu lagi buat dia, karena memang gak cinta lagi.

Ya... ya... ya....
Obat rindu bukanlah sekedar bertemu. Rindu akan terobati apabila kita bisa membuktikan dan menyakinkan seseorang bahwa kita mencintai dia.

3 comments:

Anonymous said...

kalo sama aku, Abang rindu ga ya...?

Anonymous said...

anak siapa ini ya?
gak rindu tuh... serius :p

dodY said...

aku rindu! pengen lihat tanah kelahiran di payakumbuh :)